Jumat, 10 Maret 2017

LAPORAN IPA 2



 LAPORAN PENGAMATAN DIAMETER OTOT SAAT DILURUSKAN DAN DIBENGKOKKAN

·        Tujuan :  
         Mengamati diameter otot saat diluruskan dan dibengkokkan

·         Landasan teori :
Strenght adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan ketegangan atau gaya selama usaha maksimal, baik secara dinamik maupun statik. Pengukuran strength dengan menggunakan MMT, Dinamometer dan Sphygmomanometer.

·        Hipotesis:
Diameter lengan saat di luruskan akan lebih kecil daripada diameter lengan ketika dibengkokkan.

·        Alat & bahan :
1.      Talia raffia 50 cm
2.      Alat tulis
3.      Buku tulis

·        Langkah kerja
1.      Duduk bersama dengan teman satu kelompokmu.
2.      Meluruskan tangan di atas meja dengan santai. Melingkarkan tali rafia pada lengan atas untuk mengukur besarnya lengan atas. Menandai panjang lengan pada tali raffia. Melihat berapa panjang tanda pada penggaris.  Mencatat hasilnya pada tabel!
3.      Mengepalkan tangan selanjutnya membengkokkan tangan ke atas. Mengukur kembali besar lengan atas. Melakukan pengukuran di tempat yang sama dengan langkah 2. Catatlah hasilnya pada tabel. Melakukan pengukuran dengan cermat dan teliti agar memperoleh hasil yang tepat.

·        Tabel Pengamatan
No
Nama
Waktu
1
2
Diluruskan
Dibengkokkan
1
Fadhila
25
26
2
Mulia
22
24
3
Rahma
21
23
4
Salsa
22
24
Rata-rata
71.25
97



·        Analisis Data
1.      Adakah perubahan diameter otot lengan atas saat diluruskan dan dibengkokkan? Jelaskan!
2.      Jika terjadi perubahan diameter, bagaimanakah perubahannya serta apakah yang sebenarnya terjadi pada ototmu?
3.      Tulislah kesimpulan atas pengamatan yang telah kamu lakukan!

·        Jawab
1.      Ya, diameter otot lengan saat diluruskan lebih kecil dengan rata-rata 71.25 dari pada diameter otot lengan saat dibengkokkan dengan rata-rata 97.
2.      Pada saat diluruskan (relaksasi) otot akan mengendur dan memanjang. Sedangkan pada saat dibengkokkan (berkontraksi) otot menjadi mengkerut dan menjadi lebih pendek . Oleh karena itu, diameter lengan saat dibengkokkan lebih besar dari pada diameter tangan ketika diluruskan.

·        Kesimpulan
Otot adalah jaringan yang dapat mengkerut apabila berkontraksi dan mengendur pada saat relaksasi. Sehingga diameter pada saat relaksasi lebih kecil dari pada diameter saat berkontraksi.

LAPORAN IPA



LAPORAN PEROBAAN PERPINDAHAN KALOR
 
·         Tujuan :  
Ø  Mengamati perpindahan kalor pada benda secara konduksi.
Ø  Untuk memahami pengaruh bahan terhadap konduktivitas benda

·         Landasan teori :
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

·        Hipotesis:
Apakah jenis bahan berpengaruh terhadap konduktivitas bahan?
Dugaan sementara
Menurut kelompok saya, paku yang lebih dulu jatuh adalah paku yang berada di sendok logam, kemudian sendok plastik dan disusul sendok kayu.

·        Alat & bahan :
1.       3 Paku kecil
2.       1 sendok plastic
3.      1 sendok logam
4.      1 sendok kayu
5.      Mentega
6.      1 panci
7.      Air mendidih

·        Langkah kerja
1.       Menyiapkan sendok kayu, sendok logam dan sendok plastic yang berukuran hampir sama.
2.       Menempelkan paku pada pegangan sendok-sendok tersebut dengan menggunakan mentega.
3.      Mendirikan sendok-sendok tersebut pada panci.
4.      Memasukkan air panas ke dalam panci tersebut
5.      ( Jika mentega meleleh, paku akan jatuh) Mengamati urutan jatuhnya paku.








·        Tabel Pengamatan

No
Jenis bahan
Paku Jatuh Pertama
Paku Jatuh Kedua
Paku Jatuh Ketiga
1
Sendok plastic

Tidak jatuh

2
Sendok logam


3
Sendok kayu


Tidak jatuh


·        Pembahasan
1.     Mengapa paku di sendok logam jatuh?
2.    Mengapa paku di sendok plastic tidak jatuh?
3.     Mengapa paku di sendok kayu tidak jatuh?
4.      Buat kesimpulan!

·        Jawab
1.       Karena, logam merupakan konduktor panas, sehingga menghantarkan panas ke ujung sendok (konduksi) dan  mentega dapat meleleh, paku pun jatuh.
2.       Karena, plastic bersifat isolator panas sehingga tidak bisa menghantarkan panas ke ujung sendok, dan mentega tidak bisa meleleh, paku pun tidak jatuh.
3.      Karena, kayu bersifat isolator panas sehingga tidak bisa menghantarkan panas ke ujung sendok, dan mentega tidak bisa meleleh, paku pun tidak jatuh.
4.      Jenis bahan sangat berpengaruh bagi konduktivitas bahan. Dibuktikan dengan exsperimen kami, yaitu paku pada sendok logam dapat jatuh karena sifat logam adalah konduktor (menghantarkan panas). Sedangkan paku di sendok kayu dan plastic tidak jatuh, karena plastic dan kayu merupakan isolator panas. Jadi, terbukti bahwa jenis bahan berpengaruh pada konduktivitas bahan.